Pernah
dengar ribut-ribut soal sampah di TPA Bantar Gebang? Masyarakat sekitar
Bantargebang meras dirugukan dengan adanya TPA tersebut sebab dengan adanya
tumpukan sampah yang begitu banyak sangat menggangu kehidupan. Air menjadi bau
dan
udara juga menjadi bau. Itulah salah satu dari banyak masalah yang dapat
ditimbulkan sampah.
Sampah
adalah sisa-sisa benda atau barang yang telah digunakan manusia. Sampah itu
bisa dibagi menjadi dua bentuk. Yang pertama anorganik dan organik. Sampah
anorganik adalah sampah yang berasal dari benda-benda yang tidak dapat
diuraikan. Contohnya adalah plastik, kaleng, dan lain-lain. Sedangkan sampah
organik adalah sampah yang terbentuk dari zat-zat organik dan dapat diuraikan.
Contoh sampah ini adalah daun rontok, kertas, dll.
Mungkin
maslah sampah ini termasuk sepele. Tetapi, jika kita sadari bahwa setiap orang
mengeluarkan sampah dan akhirnya sampah akan menggunung banyaknya. Kita suka
melihat tumpukn-tumpukan sampah di pinggir jalan yang berbau busuk. Bau busuk
tersebut dihasilkan dari pembusukan sampah organik. Untuk menanggulangi masalah
sampah yang semakin banyak, orang-orang mulai memikirkan banyak cara. Mulai
dari memisahkan sampah organik dan anorganik sampai mendaur ulang sampah.
Kadang-kadang
kita tidak tahu apa sih gunanya memisahkan sampah yang organik dengan yang
anorganik? Tujuannnya adalah memudahkan untuk pengolshsn sampah lebih lanjut.
Sampah anorganik tidak dapat membusuk dan hilang dari bumi dengan cepat tidak
seperti sampah organik. Maka pengolahan berikutnya adalah dengan mendaur
ulangnya menjadi barantg-barang lain. Pengolahan sampah organik lain lagi.
Karena dapat membusuk, sampah organik dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.
Untuk
mendaur ulang sampah anorganik, kita bisa membuat sendiri di rumah atau untuk
yang lebih profesional lagi dapat digunakan peralatan canggih di pabrik-pabrik
besar. Sampah yang bisa didaur ulang sendiri adalah misalnya botol plastik.
Botol plastik dapat diubah bentuknya menjadi kerajinan tangan dan dapat dijual.
Pastinya ini akan menambah penghasilan. Untuk pengelolaan yang lebih
profesional, biasanya adalah sampah-sampah logam yang berbentuk kaleng atau
besi. Kaleng atau besi ini dilebur untuk kemudian dibentuk menjadi berang lain.
Ini sangat menghemat penggunaan logam karena tidak perlu menambang logam yang
baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar